Category
- (usul fiqh) (1)
- Al-Kitab (4)
- Fiqh (7)
- Lain-Lain (8)
- Nahu_Sorof (2)
- Ulama (12)
Galeri Sabilur_Rosyad
Akhbar
Total Tayangan Halaman
Aktikel Sering Dikunjungi
-
KITAB-KITAB FIQH MAZHAB SYAFI’I Rhl. Kitab Fiqih dalam Mazhab Syafi’i Rhl. Yang dikarang oleh Ulama’-ulama’ Syafi’i dari abad keabad ...
-
klik utk membesarkan Assalamulaikum wrt. Di atas adalah gambarajah silsilah kitab-kita...
-
B ernama lengkap Abu al-Faydl ‘Alam al-Din Muhammad Yasin ibn Muhammad ‘Isa al-Fadani. Ulama keturunan Padang. Mufti (pemberi fatwa) ...
-
Al-Kisah Sibawaih (سيبويه) N ama lengkapnya Amar bin Qanbar Abu Bisyr, digelar dengan nama Sibawaih (180H/796). Dia kelahiran asli negara ...
-
Kalau ada orang yang mengaku alim dalam ilmu fiqh, dan lebih khusus lagi dalam fikih Mazhab Syafi’i, tetapi tidak tahu kitab I’anah Ath-Thol...
-
Dalam Rawatan Islam, Pengunaan doa daripada ayat-ayat al-Quran, doa-doa dari Hadith Nabi SAW atau doa-doa yang tidak mengandungi kata-kata p...
-
Salasilah (Geneologi) Kitab Fiqh Mazhab Syafi’i. Kepentingan hasil dari karya-karya Kitab Fiqh yang mempunyai kesenambungan mahupun rangkaia...
-
Maklumat diambil dari blog santri MUDI MESRA : http://santrimudimesra.blogspot.com/2009/06/syaikh-muda-wali-al-khalidi-page-1.html Abuya Mu...
-
Muhammad Yusuf bin Ahmad atau lebih dikenali sebagai Tok Kenali (1868 – 1933) ialah seorang tokoh tokoh ‘Ulama’Ulung , guru agama Islam yang...
Al-A'laam
Pondok/Pesantren
- ppalanwar
- Pondok Tampin
- Darul Wustha
- Lirboyo Kediri
- Forsansalaf
- Pondok Tauhid
- pesantren virtual
- Pondokpesantren
- Buntetpesantren
- Majelisrasulullah
- Thoriqoh Indonesia
- Pondok Pasir Tumbuh
- Pondok Sungai Durian
- Pondok Jenderam hilir
- Pondok Pesantren alaziziyah
- Pondok Pesantren Sidogiri
- yayasan al-aziziyah (Mudi Mesra)
- Pondok Pesantren Daarul Rahman
- Pusat pembangunan pondok Berhad
Pencarian Kitab/Buku
Info & Diskusi
Pengikut
Jumat, 11 Desember 2009
Mengenal Ulama' dan Kitab...itulah realitinya? pengarang kitab I’anah Ath-TholibinMengenal Ulama' dan Kitab...itulah realitinya? pengarang kitab I’ana
Kalau ada orang yang mengaku alim dalam ilmu fiqh, dan lebih khusus lagi dalam fikih Mazhab Syafi’i, tetapi tidak tahu kitab I’anah Ath-Tholibin dan pengarangnya siapa?, pengakuannya sangat patut diragukan. Mengapa? Kerana, kitab tersebut merupakan salah satu rujukan utama dalam fikih Syafi’i dan para penuntut ilmu di pasentren/ pondok. Sekurang-kurangnya tahu namanya. Sesungguhnya kitab ini merupakan kitab mashyor, meskipun tergolong kitab munculnya akhir kurun yang terkebelakang, yang lebih kurang berusia 130-an tahun.
Kitab I’anah Ath-Thalibin merupakan syarah kitab Fath Al-Mu’in. Kedua kitab ini termasuk kitab-kitab fiqih Syafi'i yang paling banyak dipelajari dan dijadikan pegangan dalam memahami dan memutuskan masalah-masalah hukum. Dalam forum-forum bahtsul-masail (pengkajian masalah-masalah), kitab ini menjadi salah satu kitab yang sangat sering dikutip nash-nashnya. Kemashyoran kitab ini dapat dikatakan merata di kalangan para penganut Madzhab Syafi'i di berbagai belahan dunia Islam. Kitab I`anah Ath-Thalibin adalah karya besar seorang tokoh ulama terkemuka Makkah abad ke-14 Hijriyyah (abad ke-19 Masehi), Sayyid Bakri Syatha.
Tokoh yang nama sebenarnya Abu Bakar bin Muhammad Zainal Abidin Syatha ini lahir di Makkah tahun 1266 H/1849 M. Ia berasal dari keluarga Syatha, yang terkenal dengan keilmuan dan ketaqwaannya. Namun ia tak sempat mengenal ayahnya, karena saat ia baru berusia tiga bulan, sang ayah, Sayyid Muhammad Zainal Abidin Syatha, berpulang ke rahmatullah. Sayyid Abu Bakar Syatha merupakan seorang ulama’ Syafi’i, mengajar di Masjidil Haram di Mekah al-Mukarramah pada permulaan abad ke XIV.
Sayyid Bakri Syatha meninggal dunia tanggal 13 Dzulhijjah tahun 1310 H/1892 M setelah menyelesaikan ibadah haji. Usianya memang tidak panjang (hanya 44 tahun menurut hitungan Hijriyyah dan kurang dari 43 tahun menurut hitungan Masehi), tetapi penuh manfaat yang sangat dirasakan urnat. Jasanya begitu besar, dan peninggalan-peninggalannya, baik karangan-karangan, murid-murid, maupun anak keturunannya, menjadi saksi tak terbantahkan atas kebesarannya. Semoga Allah menempatkannya di surga.Kalau ada orang yang mengaku alim dalam ilmu fiqh, dan lebih khusus lagi dalam fikih Mazhab Syafi’i, tetapi tidak tahu kitab I’anah Ath-Tholibin dan pengarangnya siapa?, pengakuannya sangat patut diragukan. Mengapa? Kerana, kitab tersebut merupakan salah satu rujukan utama dalam fikih Syafi’i dan para penuntut ilmu di pasentren/ pondok. Sekurang-kurangnya tahu namanya. Sesungguhnya kitab ini merupakan kitab mashyor, meskipun tergolong kitab munculnya akhir kurun yang terkebelakang, yang lebih kurang berusia 130-an tahun.
Kitab I’anah Ath-Thalibin merupakan syarah kitab Fath Al-Mu’in. Kedua kitab ini termasuk kitab-kitab fiqih Syafi'i yang paling banyak dipelajari dan dijadikan pegangan dalam memahami dan memutuskan masalah-masalah hukum. Dalam forum-forum bahtsul-masail (pengkajian masalah-masalah), kitab ini menjadi salah satu kitab yang sangat sering dikutip nash-nashnya. Kemashyoran kitab ini dapat dikatakan merata di kalangan para penganut Madzhab Syafi'i di berbagai belahan dunia Islam. Kitab I`anah Ath-Thalibin adalah karya besar seorang tokoh ulama terkemuka Makkah abad ke-14 Hijriyyah (abad ke-19 Masehi), Sayyid Bakri Syatha.
Tokoh yang nama sebenarnya Abu Bakar bin Muhammad Zainal Abidin Syatha ini lahir di Makkah tahun 1266 H/1849 M. Ia berasal dari keluarga Syatha, yang terkenal dengan keilmuan dan ketaqwaannya. Namun ia tak sempat mengenal ayahnya, karena saat ia baru berusia tiga bulan, sang ayah, Sayyid Muhammad Zainal Abidin Syatha, berpulang ke rahmatullah. Sayyid Abu Bakar Syatha merupakan seorang ulama’ Syafi’i, mengajar di Masjidil Haram di Mekah al-Mukarramah pada permulaan abad ke XIV.
Sayyid Bakri Syatha meninggal dunia tanggal 13 Dzulhijjah tahun 1310 H/1892 M setelah menyelesaikan ibadah haji. Usianya memang tidak panjang (hanya 44 tahun menurut hitungan Hijriyyah dan kurang dari 43 tahun menurut hitungan Masehi), tetapi penuh manfaat yang sangat dirasakan urnat. Jasanya begitu besar, dan peninggalan-peninggalannya, baik karangan-karangan, murid-murid, maupun anak keturunannya, menjadi saksi tak terbantahkan atas kebesarannya. Semoga Allah menempatkannya di surga.
Label:
Ulama
Langganan:
Postingan (Atom)